Kerajinan tembaga dan kuningan
Kerajinan tembaga dan kuningan,kabupaten boyolali dulunya lebih dikenal akan hasil peternakannya,utamanya susu sapi.Tapi jika kalian menyusuri Boyolali lebihjauh lagi kearah barat, akan kalian temui Desa Tumang, tempat para perajin tembaga dan kuningan bermukim. Letak desa kami terletak di lereng Gunung Merapi dengan jalan menuju desa yang sedikit sulit. Berliku dan naik turun. Tapi aku yakin kalian pasti akan senang melihat pemandangannya. Hamparan ladang dengan latar belakang Gunung Merapi,ditambah udara sejuk khas pegunungan akan menemani kalian sepanjang perjalanan menuju desa kami.
Memasuki Desa Tumang, kalian akan melihat deretan papan nama perajin tembaga dan kuningan. Maklum,hampir sebagian besar penduduk desa berprofesi sebagai perajin. Kerajinan tembaga menjadi warisan turun temurun sejak nenek moyang kami. Dulunya pengrajin Desa Tumang hanya membuat perkakas rumah tangga, tetapi sekarang kerajinan tembaga menjadi produk yang bernilai seni tinggi dan banyak digunakan untuk perkantoran, vila,dan hotel sebagai perlengkapan eksteriormaupun interior.
Pengerjaan kerajinan logam di Cepogo memiliki keunikan, yakni melibatkan sedikit mesin, dan sepenuhnya dilakukan dengan akal budi manusia, lewat sentuhan tangan seniman secara langsung. Muli dari tukang patri, tukang ukir, hingga finishing,semua dilakukan dengn tangan manusia, terutama pada detail ukiran serta pahatannya.
Cara pembuatan kerajinan tembaga pun terus berubah. Dulu ketika awal membuat dandang, proses yang harus dilakukan pertama ialah meleburkan rongsokan logam. Kemudian logam cairitu dimasukkan ke dalam cetakan. Kami sebut proses ini “mengecor”. Setelah di cor didapatkan lembaran yang siap dipotong sesuai dengan kebutuhan.
Kalau sekarang sudah lebih mudah. Kami bisa dapatkan bahan baku tembaga langsung kedalam bentuk lembaran. kemudian lembaran itu nantinya dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdaarkan pola. Dipotong sesuai pola, ditekuk untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, kemudian bisa juga dipahat untuk mendapatkan detailnya.
Tembaga yang kami pakai dibeli dari Surabaya,tetapi barangnya berasal dari Italia. Mengapa harus pakai barang impor padahal Indonesia punya tambang tembaga Freeport?kualitas tembaga lokal tidak cocok untuk dipahat dan dibentuk-bentuk. Teksturnya lebih mudah patah, dibandingkan dengan tembaga Italia. Sebenarnya hargatembaga lokal lebih murah, tapi sayang sekali kami benar-benar tidak bisa menggunakannya untuk produksi.
Harga bahan baku Italia beragam sesuai dengan ketebalan dan lebar lembaran tembaga.
lama proses produksi kerajinan tembaga ini berbeda bergantung pada setiap benda yang ingin dihasilkan. Barang-barang kecil seperti vas bunga, tempat tisu, dan lampu meja bisa dikerjakan dalam waktu dua sampai tiga hari. Untuk yang besar seperti lampu robyong, kubah masjid, dan bathtub membutuhkan waktu satu sampai dua bulan lamanya. kerumitan desain juga mempengaruhi lamanya pengerjaan.